Jakarta – Sejarah tempe terkenal sebagai salah satu makanan tradisional Indonesia. Tempe banyak dibicarakan karena menjadi logo Google Doodle pada tanggal 29 Oktober 2022. Lalu, dari mana tempe berasal? Apa bahan dasar pembuatan tempe? Yuk, kita simak sejarah tempe berikut ini. Ilustrasi tempe yang menjadi Google Doodle pada Sabtu (29/10/2022) adalah karya Reza Dwi Setyawan. Reza diketahui berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Karya Reza itu menampilkan ilustrasi tempe dan seorang wanita yang sedang membawa tampah berisi tempe dan tempe goreng atau mendoan lengkap dengan sambal. Dilansir Google Doodle, tempe adalah protein nabati bergizi yang terbuat dari kedelai, tetapi bisa juga dibuat dari biji-bijian dan kacang-kacangan lainnya dengan proses fermentasi yang sama. Tempe pertama kali muncul pada tahun 1600-an di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Tempe juga tercatat dalam Serat Centhini, kompilasi dua belas jilid kisah dan ajaran Jawa, yang ditulis dalam bentuk syair dan diterbitkan pada tahun 1814. 

Tempe Jadi Warisan Tak Benda
Tempe menjadi salah satu ikon dari masakan Indonesia. Makanan tersebut juga dijadikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tanggal 29 Oktober 2021. Oleh karena itu, tempe dijadikan Google Doodle pada 29 Oktober 2022 untuk merayakan hari jadi ke-400 sejak kemunculannya tahun 1600-an.

Manfaat Tempe
Orang-orang biasanya mengonsumsi tempe sebagai pengganti daging, serta dipadukan dengan nasi dan sayuran. Tempe juga bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya meningkatkan kesehatan usus dan otak.

Kandungan dalam Tempe
Tempe disebut kaya akan nutrisi seperti protein, serat, prebiotik, dan vitamin B12. Makanan dengan bahan dasar kedelai ini disukai oleh seluruh kalangan di Indonesia dan muncul di kalangan pecinta kesehatan di seluruh dunia.